Universitas Udayana Berpartisipasi dalam Penyelenggaraan Konferensi Riset Internasional Pertama untuk Siswa SMA se-Asia University General
Universitas Udayana melalui Kantor Urusan Internasional (KUI) turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan The 1st International Research Conference for High School Students in Asia yang diselenggarakan secara daring oleh Chiba University, Jepang, pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Universitas Udayana dan Chiba University telah menjalin kerja sama sejak lama, salah satunya melalui Twincle Program. Program ini setiap tahunnya memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen se Asia untuk mengikuti conference dan short course di Jepang dengan pembiayaan penuh. Tahun ini, 14 mahasiswa Chiba University mengikuti short course di Unud. Sedangkan satu orang dosen dan empat mahasiswa Unud berhasil memperoleh kesempatan dan pendanaan penuh dari Chiba University untuk mengikuti kegiatan di Jepang.
Konferensi ini diikuti ratusan siswa SMA berbakat dari berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, Thailand, Taiwan, Jepang, Vietnam, dan Filipina. Ajang bergengsi ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan akademisi, dosen, dan rekan sejawat dari seluruh kawasan.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara universitas-universitas ternama di Asia, di antaranya IPB University (Indonesia), Mahidol University (Thailand), Kasetsart University (Thailand), Universitas Udayana (Indonesia), Universitas Indonesia (Indonesia), Chiang Mai University (Thailand), University of San Carlos (Filipina), dan Vietnam National University (Vietnam).
Konferensi dibagi menjadi tiga sesi presentasi pada pagi hari, yang mencakup bidang Biologi, Kimia, Fisika, Ilmu Lingkungan, Teknik, hingga Ilmu Sosial. Para siswa memaparkan penelitian yang beragam dan relevan dengan tantangan global saat ini, di antaranya:
Teknologi ramah lingkungan: pembuatan film biodegradable dari limbah kelapa sawit, bioplastik dari kulit pisang, pemanfaatan limbah tulang ayam menjadi pupuk kalsium organik, dan lainnya.
Isu lingkungan: mitigasi panas perkotaan melalui peningkatan retensi air tanah, pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan isopoda, pengelolaan limbah makanan, dan sebagainya.
Inovasi teknologi: konversi CO₂ menjadi energi listrik, detektor emosi berbasis keringat, sensor ultrasonik untuk sistem pengumpulan sampah laut pintar, hingga perangkat AI portabel untuk deteksi risiko kanker kulit.
Kesehatan dan pangan: pemanfaatan bahan alami untuk insulasi termal, lip balm alami dari bit merah, hingga minuman probiotik fungsional berbahan bunga teratai.
Pada sesi siang, peserta dibagi ke dalam delapan kelompok lokakarya yang dipandu fasilitator dan supervisor dari universitas mitra. Kegiatan lokakarya meliputi ice-breaking, brainstorming kata kunci, pembuatan affinity diagram, hingga diskusi terbuka untuk memecahkan masalah secara kreatif yang berhubungan dengan SDG (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).
Di penghujung acara, seluruh peserta mengikuti sesi wrap-up, di mana masing-masing perwakilan peserta di tiap grup memberikan kesimpulan dari hasil lokakarya kelompoknya, mempresentasikan ide-ide kreatif, serta menyampaikan pembelajaran yang mereka peroleh selama proses diskusi. Sesi ini menjadi momen penting untuk merefleksikan kolaborasi dan menguatkan pemahaman bersama terhadap isu-isu yang dibahas.
Acara ditutup dengan closing remarks yang memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan fasilitator. Pihak Chiba University menyampaikan harapan agar konferensi ini dapat menjadi agenda tahunan yang memperluas partisipasi, mendorong penelitian ilmiah di kalangan remaja, serta membangun jejaring peneliti muda di Asia.
Senja Pratiwi, Ph.D., Koordinator Kantor Urusan Internasional yang dalam kegiatan ini bertugas sebagai Chairperson dan Supervisor memberikan apresiasi yang tinggi kepada para peserta konferensi ini. Meskipun masih berada di bangku sekolah menengah, mereka mampu menyiapkan dan menyajikan riset dengan kualitas setara penelitian tingkat universitas. Lebih dari itu, semangat, dedikasi, dan kepedulian mereka terhadap isu-isu global, khususnya pelestarian lingkungan, menunjukkan bahwa usia muda bukan penghalang untuk menjadi changemaker yang nyata. Senja juga berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif yang memfasilitasi kolaborasi riset lintas negara dan pengembangan kapasitas generasi muda di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan langkah internasionalisasi Universitas Udayana.
UDAYANA UNIVERSITY